Jumat, 13 Maret 2009

kritik seni bangunan




Bangunan ini adalah bangunan di kota lama Semarang, saya lupa gedung ini digunakan atau tempat untuk aktivitas apa. Gedung ini menurut saya nilai seninya sangat tinggi, dengan garis sebagai ornamennya. Pola kubus dan bulat atau lingkaran bisa dikoneksikan/diklopkan menjadi suatau bangunan yang memiliki nilai seni yang tinggi oleh ornamen garis seperti yang diajarkan Pak Greg di SPA 3.

KRITIKAN

Bangunan ini seperti kehilangan jati diri. Karena warna yang di gunakan pada bangunan ini. Warna bangunannya yang kesannya seperti bangunan modern. Bila saja ada orang yang lewat sekilas tanpa memerhatikan bentuk bangunan ini orang itu tidak akan sadar bahwa bangunan itu adalah bangunan bersejarah atau tua. Untung saja bangunan ini ada di kompleks kota lama,, berada di sekitar gedung-gedung bersejarah lainnya, sehingga masih mempunyai jati diri sebagai bangunan bersejarah.

Dari segi lain, Bila saja atap bangunan ini di bagian bentuk bundarnya tidak di berikan bentuk kotak di atas nya lagi bangunan ini akan lebih sepadan. Atau atap bundarnya di buat lebih besar bangunan ini akan lebih bagus, atau bentuk kubus di atas lingkaran itu di buat lebih kecil ukurannya. Akan lebih tampak indah, karena untuk menggabungkan suatu bentuk kubus, bulat, dan segitiga menjadi suatu bangunan sangat susah bila proporsi bangunan itu tidak sepadan. Kalau kita melihat pada greja blenduk, atap dari greja ini lebih kelihatan dominan bentuk bulatnya sehingga bentuknya pun lebih sepadan. Terbukti wisatawan lebih senang melihat ke greja blenduk daripada bangunan ini.





















Tidak ada komentar: